Wednesday, March 8, 2017

Sepuluh Tawuran Pelajar Yang Merenggut Jiwa Di Tahun 2016

 Sebagai orang bau tanah terkadang miris membaca kejadian tawuran pelajar atau lebih tepatnya ta Sepuluh Tawuran Pelajar Yang Merenggut Jiwa di Tahun 2016
Sumber Foto : detakbanten.com
Sepuluhdaftarsaya.blogspot.com – Sebagai orang bau tanah terkadang miris membaca kejadian tawuran pelajar atau lebih tepatnya tawuran antar pelajar yang masih terus saja berlangsung, terutama di kota-kota besar. Darah muda memang praktis menggelegak apabila ditantang. Masalah sepele yang bahkan tidak berarti sama sekali sanggup ‘meledak’ dan mengakibatkan terenggutnya nyawa anak manusia.


Sebagai materi renungan, blog ‘Sepuluh Daftar Saya’ telah merangkum kejadian tawuran pelajar yang telah merenggut nyawa di sepanjang tahun 2016.



Nyawa Yang Melayang Akibat Tawuran Pelajar Antar Sekolah di Tahun 2016


 Sebagai orang bau tanah terkadang miris membaca kejadian tawuran pelajar atau lebih tepatnya ta Sepuluh Tawuran Pelajar Yang Merenggut Jiwa di Tahun 2016

1. Senin, 21 November 2016, Ikbal (17) - seorang pelajar kelas 1 di Sekolah Menengah kejuruan Wipama, Kec. Cikupa, Kab. Tangerang dibacok ketika terjadi tawuran. Ia tewas di tempat kejadian.

Saat itu korban menghadiri program ulang tahun sekolah di Sekolah Menengah Pertama PGRI Balaraja, namun sebelum pulang ia diajak ke Kawidaran oleh temannya. Di perjalanan terjadi tawuran – tepatnya di Jalan Raya Serang KM 20, Kampung Kawidaran, Desa Cibadak, dan korban ikut membantu teman-temannya dari Sekolah Menengah Pertama PGRI ini.

Namun sayang ia menjadi korban dalam kejadian tersebut. Korban meninggal lantaran luku tusuk di penggalan perut sebelah kanan.

2. Rabu, 26 Oktober 2016 terjadi tawuran pelajar di Jalan Raya Diponegoro, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi. Kejadian dilaporkan terjadi pada pukul 19.30 WIB.

Tawuran pelajar ini merenggut 1 korban tewas dan 1 orang menderita luka bacok di penggalan kepala. Korban tewas berjulukan Aldi Rifansyah – siswa kelas III Sekolah Menengah kejuruan Bina Karya Mandiri Bekasi, sedang korban luka ialah Rizal – pelajar Sekolah Menengah kejuruan Yapin Bekasi.

Ada 7 luka bacok yang diderita Aldi dan 2 di antara luka itu cukup parah yaitu di punggung dan pantat.

Asal muasal tawuran ialah lantaran salah satu siswa dari Sekolah Menengah kejuruan Bina Karya Mandiri diludahi oleh pelajar Sekolah Menengah kejuruan Yapin ketika melewati Kalimalang.

Tawuran diawali dengan SMS antar kedua kubu, yang dilanjutkan dengan memilih hari di mana mereka akan bertarung.

3. Peristiwa tawuran pelajar yang terjadi pada Rabu, 5 Oktober 2016 pukul 16.30 WIB, juga memakan korban jiwa. Tawuran terjadi di Jalang Tengah Sawah, Kampung Krajan, Kec. Purwosari, Kab. Kerawang.

Korban tewas berjulukan Asep Gani (17) yang tewas akhir sabetan katana di seluruh badannya – terutama di penggalan dada dan punggung. Ia ialah siswa Sekolah Menengah kejuruan PGRI Lemah Abang.

Tawuran terjadi antara siswa Sekolah Menengah kejuruan Negeri Purwasari dengan Sekolah Menengah kejuruan PGRI Lemah Abang Wadas. Lagi-lagi lantaran pertemuan yang tidak direncanakan antar kedua rombongan pelajar di tengah jalan.


Sumber: Gerakan Stop Tawuran - kaskus.co.id
4. Di hari Kamis, 8 September 2016, sekitar pukul 16.00 di Jalan RE Martadinata, Pademangan Barat, Jakarta Utara terjadi tawuran antar pelajar.

Tawuran pelajar ini mengakibatkan 1 korban tewas yang dibacok dari di penggalan ketiak dan tembus ke jantung. Korban berjulukan Bili Ababil, siswa Sekolah Menengah kejuruan Yanindo berusia 16 tahun.

Menurut saksi mata, kala itu ada sekitar 15 orang yang terlibat. Para pelajar yang melaksanakan tawuran bubar ketika diusir oleh warga. Namun lalu ditemukan jasad Bili telah ditinggalkan oleh teman-temannya di perlintasan kereta api Pasar Nalo.

5. Ternyata hari Minggu ketika sekolah libur pun tawuran antar pelajar tetap terjadi. Hari Minggu, 4 September 2016 jam 03.00 dini hari, para pelajar Bakti Taruna dan YZA bertikai di Jalan Raya Tajur.

Pertikaian ini menimbulkan 1 korban tewas. Korban berjulukan Ichsanuddin, tewas dengan luka bacok di dada kiri akhir serangan sabit.

6. Sabtu, 20 Agustus 2016 pukul 14.30 WIB tawuran antar pelajar terjadi antar siswa Sekolah Menengah kejuruan PGRI 2 dengan siswa SMKN 4 Tangerang. Tawuran yang berlangsung di Taman Potret ini merenggut 1 korban tewas dan 1 korban luka.

Korban tewas berjulukan Fajri Ramdhan, siswa SMKN 4 Tangerang, berusia 16 tahun. Korban tinggal di Kampung Doyong, Kelurahan Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung, Tangerang. Sedang korban luka berjulukan Muhammad Rizki Nabil, yang juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Fajri.

Fajri meninggal diakibatkan luka robek di penggalan leher, sedang Rizki menderita luka parah di penggalan kepala akhir dihantam benda tumpul.

7. Hari Kamis, 2 Juni 2016 terjadi tawuran di pinggir rel kereta api di Desa Tambun, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi. Korban tewas berjulukan Mohammad Rafi yang masih berusia 12 tahun.

Rafi ialah siswa kelas I SMP. Beliau tewas disebabkan luka bacok di dada kanan dan luka sabet di siku tangan kanan.

Tidak disebutkan siswa antar sekolah mana yang bertikai. Informasi yang diperoleh ialah ada sekitar 30 siswa dari suatu sekolah bertarung melawan sekitar 20 siswa dari sekolah lain. Yang disebutkan ialah kedua sekolah berada di kawasan Tambun.

8. Tawuran antar siswa Sekolah Menengah kejuruan juga terjadi pada Kamis, 7 April 2016 sekitar pukul 19.00 WIB. Tepatnya di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Seorang siswa kelas 3 (kelas 12) Sekolah Menengah kejuruan Panmas berjulukan Muhammad Imron (18) dibacok dan mengenai lambung. Luka robek juga terjadi di tangan kiri yang juga mengakibatkan jempol kiri tangannya putus.

Korban menghembuskan nafas terakhir pada 9 April 2016 jam 22.30 WIB di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Tawuran antar pelajar ini terjadi antara anak Sekolah Menengah kejuruan yang bersekolah di Sekolah Menengah kejuruan Panmas dan Sekolah Menengah kejuruan Bunga Bangsa, walau ada alumni Sekolah Menengah kejuruan Fajar turut andil di dalamnya.

9. Seorang siswa kelas XII berusia 18 tahun berjulukan Muhammad Sopyan, yang masih bersekolah di SMKN 1 Cipanas meregang nyawa akhir serangan sekelompok pelajar dari sekolah lain. Korban meninggal akhir 2 buah luka tusuk di penggalan punggung.

Peristiwa ini terjadi pada 29 Maret 2016, pukul 15.30. Lokasi kejadian di akrab Cimacan Valley, di mana ketika itu korban sedang duduk nongkrong dengan teman-temannya. Tiba-tiba tiba segerombolan pelajar yang mengeluarkan senjata tajam (sajam) dan memprovokasi.

Melihat ini korban dan teman-temannya berlarian. Sayangnya ketika korban berlari menuju Jalan Raya Cipanas, ia dikejar dan menerima 2 kali tusukan. Korban dibawa lari ke RSUD Cianjur, namun tidak sanggup terselamatkan sesudah 3 jam dirawat.

Sepuluh. Senin, 28 Maret 2016, segerombolan pelajar dari 2 sekolah yang berbeda – Sekolah Menengah kejuruan Yapis dan Sekolah Menengah kejuruan Tri Dharma, bertemu di Jalan Raya Bogor KM 48, Kelurahan Nanggewer, Kec. Cibinong, Kab. Bogor. Mereka bertemu sekitar pukul 16.00 WIB.

Provokasi yang terjadi lalu menciptakan kedua kawanan ini bertikai. Dalam pertikaian ini seorang pelajar Sekolah Menengah kejuruan Yapis berusia 19 tahun berjulukan Herdiansyah – berdomisili di Kelurahan Nanggewe Mekar, Cibinong terkena tusukan senjata tajam di penggalan kepala.

Korban berhasil dibawa ke rumah sakit walau alhasil tidak sempat terselamatkan.



Ke-Sepuluh rangkuman kejadian tawuran pelajar di tahun 2016 ini agar tidak lagi terulang. Walau sudah terjadi beberapa kejadian tawuran di tahun 2017 ini. Namun mari kita tetap berusaha dari lingkungan masing-masing serta dibekali doa, agar semakin banyak siswa yang sadar bahwa tawuran antar pelajar bukan pola tingkah laris yang patut dilakoni. Bahwa itu ialah prilaku primitif yang harus dijauhi. Aamiin.

No comments:

Post a Comment