Thursday, May 19, 2011

Sepuluh Pemimpin Negara Terkorup Sejagat

Melihat korupsi niscaya menciptakan sebagian besar dari kita jijik dan muak. Orang pandai bilang "Korupsi akan subur jikalau pemimpin suatu negara mempunyai kekuasaan tak terbatas." Mari kita lihat seberapa dahsyat level korupsi dari para pemimpin negara. Dari Sepuluh Pemimpin Negara Terkorup Sejagat ini sanggup dilihat bahwa korupsi memang benar subur di negara yang dipimpin oleh para diktator atau minimal kondisi pemerintahan yang lemah dalam hal check and balance.


Peringkat ini dibentuk atas laporan Lembaga Transparansi International.



Sepuluh. Joseph Ejercito Estrada - Presiden Philipina (1998 - 2001)

Presiden Philipina ke-13 yang mantan pemain film dengan nama panggilan Erap ini, diperkirakan melaksanakan korupsi senilai $80 juta. Masa pemerintahannya hanya berumur sekitar 3 tahun. Beliau diturunkan melalui demo besar-besaran yang disebut "Second People Power Revolution", yang timbul sebab kemarahan rakyat sebab sebelas senator menolak untuk melaksanakan penyelidikan mendalam atas temuan rekening bank atas nama Jose Velardo (merupakan nama samaran beliau). Demo tenang ini berhasil menurunkannya dari dingklik ke-Presiden-an pada 20 Januari 2001. Sebelum menduduki dingklik Presiden, ia merupakan Walikota San Juan selama sekitar 17 tahun.

Pengadilan mulai dilaksanakan pada 4 April 2001 dengan banyak sekali macam tuduhan, menyerupai penjarahan senilai $4 miliar, tidak secara jujur mendaftarkan asset pribadinya dan secara illegal menggunakan nama samaran Jose Velardo.

Akhirnya pada 12 September 2007 ia merupakan Presiden pertama Philipina yang dijatuhi eksekusi tahanan dengan eksekusi Seumur Hidup (reclusion perpetua) oleh Pengadilan Anti Korupsi Philipina yang disebut Sandiganbayan. Beliau ditahan di rumah peristirahatannya di Tanay, Rizal.

9. Jose Arnoldo Aleman Lacayo - Presiden Nicaragua (1997 - 2002)

Presiden Nicaragua ke-81 ini diperkirakan melaksanakan korupsi senilai $Sepuluh0 juta. Beliau berkuasa dari Sepuluh Januari 1997 hingga Sepuluh Januari 2002. Pengganti ia Presiden Enrique Bolanos (sebelumnya Wakil Presiden) menuduh ia melaksanakan tindakan korupsi. Korupsi ini melibatkan sejumlah kerabat menyerupai puterinya dan beberapa menteri. Sebagian besar berhasil lari ke luar negeri.

Pada 7 Desember 2003, ia dijatuhi eksekusi 20 tahun penjara. Namun pada 16 Januari 2009 Mahkamah Agung mebatalkan eksekusi ini, di masa pemerintahan Presiden Daniel Ortega. Hal ini menimbulkan kontroversi di negara ini.

8. Pavlo Ivanovych Lazarenko - PM Ukraina (1996 - 1997)

Perdana Menteri ke-7 Ukraina di masa Presiden Kuchma ini dituduh melaksanakan tindakan pembersihan uang, korupsi dan penipuan senilai $200 juta. Beliau diadili di Amerika Serikat pada Agustus 2006, di mana ia dijatuhi eksekusi 9 tahun. Namun pada 19 November 2009 hukumannya dipotong menjadi 97 bulan. Pemerintah Ukraina menyatakan sebetulnya apabila ia kembali ke Ukraina, maka ia akan ditahan untuk mempertanggung jawabkan tindakannya selama pemerintahannya.

7. Alberto Ken'ya Fujimori - Presiden Peru (1990 - 2000)

Presiden ke-90 Peru ini berkuasa semenjak 28 Juli 1990 - 17 November 2000. Beliau berjasa dalam membasmi terorisme dan menyehatkan makroekonomi negara itu. Efek sampingnya yakni sifat pemerintahannya yang diktatorial dan kejahatan atas HAM. Polling di tahun 2008 yang dilakukan majalah Correo mengenai Kejahatan Kemanusiaan yang dilakukannya, 2/3 penduduk Peru mendukung mantan presiden dalam hal ini.

Menjelang tamat 2000 ia melarikan diri ke Jepang sesudah selesai menghadiri KTT APEC di Brunei. Jepang tidak bersedia meng-ekstradisi beliau, dikarenakan ia berdarah Jepang. Tetapi kemudian ia ditangkap di Chili pada 6 November 2005.

Beliau dijatuhi eksekusi 25 tahun penjara untuk tuduhan korupsi dan suap, kejahatan HAM, penculikan dan penyalah-gunaan kekuasaan. Diperkirakan nilai korupsi dari Presiden ini yakni sebesar $500 juta.

6. Jean-Claude Duvalier - Presiden Haiti (1971 - 1986)

Presiden Haiti ke-33 yang berjuluk Baby Doc ini menggantikan posisi ayahnya Francois 'Papa Doc' Duvalier yang meninggal dunia pada 1971, di mana ia masih berusia 19 tahun ketika itu. Pada Februari 1986, terjadi demo yang menimbulkan ia lari ke Perancis.

Berhubung usia yang masih belia ketika itu, ia menyerahkan semua urusan kenegaraannya kepada penasihatnya. Pada tahun 1980, ia mengadakan pesta komitmen nikah dirinya yang didanai negara sebesar $3 juta. Sementara ketika itu rakyat Haiti banyak yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Dia dituduh melaksanakan perdagangan narkoba dan penjualan organ badan warganya yang telah mati.

Pada 1993 sebagian besar hartanya hilang akhir perceraian dengan istrinya - Michele. Sejak ketika itu kehidupan glamor terpaksa dia tinggalkan. Nilai korupsi dari presiden muda ini sekitaran $800 juta.

Ia tiba ke Haiti pada 16 Januari 2011 untuk alasan ingin membantu kemelut pemilu di Haiti, namun keesokan harinya ia pun ditangkap oleh polisi Haiti di hotel tempatnya menginap. Pada 18 Januari 2011 ia dibebaskan, dengan catatan wajib hadir setiap ketika jikalau pengadilan membutuhkannya.

5. Slobodan Milosevic - Presiden Serbia (1989 - 2000)

Presiden ke-3 Yugoslavia dan selanjutnya menjadi Presiden pertama Serbia ini diperkirakan melaksanakan korupsi senilai $1 miliar. Tuduhan korupsi membawanya ke pengadilan pada 31 Maret 2001, tetapi berhubung kekurangan bukti alhasil PM Serbia Zoran Dindic mengirimnya ke Pengadilan The Hague di Belanda. Tentu kita masih ingat mengenai kejahatan pemusnahan ras di Bosnia yang dipimpinnya.

Lima tahun pengadilan dan tidak selesai sebab ia keburu meninggal dunia di dalam sel-nya pada 11 Maret 2006 akhir serangan jantung. Memang ia sebelumnya telah mengalami kelainan jantung dan hipertensi. Pihak The Hague menolak tuduhan pembiaran yang menimbulkan meninggalnya Milosevic, berdasarkan mereka Milosevic tidak pernah mau mendapatkan obat atau perawatan medis dari The Hague.

4. Sani Abacha - Presiden Nigeria (1993 - 1998)

Presiden ke-Sepuluh Nigeria ini yakni seorang jenderal. Sebelum menjabat menjadi presiden ia yakni seorang kepala angkatan bersenjata Nigeria semenjak Agustus 1985 - Agustus 1990. Beliau menjabat Presiden Nigeria semenjak 17 November 1993 - 8 Juni 1998, dan dinyatakan telah mengeruk kekayaaan negara sebanyak $3 - 5 miliar.

Beliau termasuk pemimpin diktator yang menghabisi siapapun lawan politiknya. Abacha meninggal pada 8 Juni 1998, kala sedang bercengkrama dengan enam gadis muda yang diimpor dari Dubai. Ada kontroversi, mereka memasukkan sesuatu ke minuman Abacha, sehingga menimbulkan ia sakit pada jam 04:30 pagi dan meninggal dunia pada 06:15 pagi yang sama.

Setelah kematiannya, pemerintah mencoba memperoleh harta jarahan dari mendiang presiden ini dan sesudah melalui negosiasi yang alot, pihak keluarga bersedia mengembalikan $1,2 miliar. Perjanjian yang menimbulkan kontroversi di masyarakat, di  mana anggapan mereka memberi hadiah kepada pelaku penggelapan uang negara.

3. Mobutu Sese Seko - Presiden Congo (1965 - 1997)

Jenderal yang menjadi Presiden Congo (dulu Zaire) cukup usang berkuasa. Beliau merupakan Presiden ke-2, berkuasa sesudah merebut kekuasaan dari Presiden Joseph Kasa-Vubu pada tahun 1965.

Diperkirakan dia berhasil mengeruk kekayaan negara sebesar $5 miliar. Merupakan presiden paling korup di benua Afrika.

Mobutu dijatuhkan pada tahun 1997 oleh Laurent Desire-Kabila (sekaligus menjadi presiden ke-3 Congo) yang didukung oleh Rwanda, Uganda dan Burundi. Zaire pun berganti nama menjadi Democratic Republic of the Congo semenjak kejatuhan beliau.

Mobutu melarikan diri ke Togo, tetapi lebih banyak bermukim di Maroko. Beliau meninggal dunia di Maroko pada 7 September 1997 akhir penyakit kanker prostat.

2. Ferdinand Marcos - Presiden Philipina (1972 - 1986)

Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos yakni presiden Philipina ke-Sepuluh, berkuasa mulai dari 30 Desember 1965 hingga 25 Februari 1986. Dia dianggap telah berhasil mengeruk harta negara sebesar $5-Sepuluh miliar dan menyimpannya dalam bentuk asset fisik atau di bank di Amerika Serikat, Swiss dan beberapa negara lainnya.

Kejatuhannya dimulai dari tertembaknya tentangan politik beliau, Benigno Aquino Jr. di bandara Manila. Yang menimbulkan demo tenang besar-besaran dengan sebutan "People Power Revolution" pada Februari 1986.

Pemerhati Hak Asasi Manusia menyatakan presiden ini bertanggung jawab atas penghilangan 759 orang, 3.257 pembunuhan, 35.000 penyiksaan dan 70.000 penahanan. Saking berkuasanya dia sanggup meletakkan istrinya menjadi Menteri Pemukiman (1972 - 1986).

Di ketika kejatuhannya, Marcos berserta keluarga dan kroninya atas derma Presiden Ronald Reagan (USA) lari ke Hawaii, hingga alhasil meninggal di  sana pada 28 September 1989.

Ada satu dongeng dari petugas Bea Cukai di Hawaii ketika menilik barang bawaan rombongan ini, di mana ditemukan ada 24 kopor berisikan batangan emas dan embel-embel berlian dan surat-surat kepemilikan batangan emas senilai milyaran dollar. Malah di Istana Presiden ditemukan ada 2.700 pasang sepatu milik Imelda Marcos.

Perlu diketahui sebetulnya ia pernah dijatuhi eksekusi mati pada pertengahan 1939 dikarenakan melaksanakan pembunuhan Julio Nalundasan. Walaupun alhasil Mahkamah Agung Philipina membatalkan eksekusi ini.



1. Soeharto - Presiden Indonesia (1966 - 1998)

Soeharto dan belakangan menjadi Muhammad Soeharto yakni presiden ke-2 di Indonesia (pasti sudah tahu lah...), berkuasa mulai dari 1967 hingga 1998 sesudah berhasil menurunkan Presiden pertama Indonesia - Soekarno. Diperkirakan nilai korupsinya mencapai $15 - 35 miliar yang berhasil dikumpulkan selama 32 tahun menjadi presiden. Anak-anaknya mempunyai sejumlah perjuangan yang bahkan sanggup memonopoli perdagangan di republik ini. Majalah Time Asia menyatakan keluarganya mempunyai kekayaan sekitar $15 miliar di mana $9 miliar disimpan di bank Austria, juga menguasai 36.000 km² real estate, Sepuluh0.000 m² daerah perkantoran di Jakarta dan tanah yang sangat luas di Timor-Timur.

Beliau jatuh atau istilah yang ia sebut sendiri "lengser" melalui demo besar-besaran di awal 1998 sesudah terjadi kejatuhan nilai rupiah yang diikuti dengan kejatuhan ekonomi di Indonesia.

Namun ia tidak pernah berhasil diadili, dengan alasan kesehatan yang memburuk. Beliau meninggal 27 Januari 2008.

Kita sanggup lihat hampir seluruh koruptor beken ini yakni para diktator. Pembaca sanggup ambil kesimpulan sendiri lah. ;)

No comments:

Post a Comment