Thursday, December 21, 2017

Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Ia (Per 2017) - Bab I

Sepuluh Daftar Saya – Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke-12 (sebelumnya dia menjabat Perdana Menteri) – Recep Tayyip Erdogan. Ngapain sih bahas doi? Murni alasannya ialah saya lihat belakangan ini nama dia sering disebut-sebut di media sosial. Bahkan ada yang meng-idola-kan beliau. Kaprikornus pingin tahu sepak terjang Erdogan dalam memimpin Turki. Yuk guys, cari tahu.




Siapa Recep Tayyip Erdogan Sebenarnya


Mari sedikit kita kupas siapa Recep Tayyip Erdogan. Sosok penting dan sekaligus salah satu pemimpin di salah satu negara Islam, Turki.

Beliau lahir pada 26 Februari 1954 di Kasimpasa, Istanbul. Kasimpasa ialah tempat miskin di kota Istanbul. Saat masih berumur beberapa hari (orok) orang bau tanah Erdogan – Ahmet Erdogan dan Tenzile – kembali ke kota asal mereka di Propinsi Rize. Beliau gres kembali ke Istanbul ketika berumur 13 tahun.

Recep Tayyip Erdogan arif balig cukup akal ialah seorang penjual simit (sejenis roti bagel bertabur wijen) dan lemon di jalanan kota Istanbul.

 Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
Roti Simit - Sumber : Wikipedia

Ia juga lebih dari suka dengan sepak bola. Buktinya semenjak tahun 1969 dia sudah menjadi pemain sepakbola semi-pro. Klub bola yang ia ikuti berjulukan Kasimpasa Club.

Masa itu ada kesempatan bagi Recep Tayyip Erdogan untuk pindah ke Fenerbahce (salah satu klub bergengsi di Turki), namun sayangnya sang ayah tidak memberi restu. Di kala bingung dan merasa hobinya dibatasi, timbul ketertarikan gres ke dunia politik.

Di tahun 1975 dia juga bermain untuk Istanbul Electric Tram and Tunnels (IETT) Sports Club. Di klub ini Erdogan bermain selama 7 tahun (sampai 1981).

 Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
Erdogan (bawah, ke-3 dari kiri) ketika di IETT Sports Club - Sumber : Turkey's Influential Leader

Recep Tayyip Erdogan ialah Presiden Turki yang berkuasa semenjak Sepuluh Agustus 2014. Sebelumnya dia ialah Perdana Menteri Turki dari tahun 2003 – 2014. Beliau juga pernah menjabat Walikota Istanbul semenjak 27 Maret 1994 hingga 1998.

Prestasinya sebagai Walikota Istanbul memperbaiki infrastruktur dan sistem banyak dipuji banyak sekali kalangan.

Mulai terjun ke dunia politik di tahun 1970, di ketika dia duduk di dingklik kuliah.

Sepuluh Catatan Sejarah Selama Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan di Turki

Apa saja catatan sejarah penting berdasarkan Sepuluh Daftar Saya dari tokoh dunia yang berasal dari Turki ini?

1. Jabatan Walikota Terhenti Gara-Gara Puisi


Di ketika masih menjabat sebagai Walikota Istanbul, atau tepatnya pada 12 Desember 1997 di kota Siirt (ibukota Propinsi Siirt), dia membacakan puisi karya Ziya Gokalp. Salah satu bait yang bila diterjemahkan berisi kalimat, “…mesijd ialah barak kami, kubahnya ialah helm kami, menaranya ialah bayonet kami dan mereka yang beriman ialah tentara kami…”.

 Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
Poster Film Reis (2017) - Sumber : IMDB
Bait tersebut tidak ada di puisi aslinya. Erdogan menyampaikan bahwa puisi yang dibacakannya sudah disetujui oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

Namun dia dituduh memancing kekerasan dan kebencian terhadap agama dan ras tertentu. Beliau dieksekusi Sepuluh bulan penjara plus larangan terjun di dunia politik.

Erdogan mengajukan banding dan meminta biar hukuman diganti dengan denda. Namun pengadilan hanya mengurangi hukuman dari Sepuluh bulan menjadi 4 bulan. Larangan di dunia politik tetap berlaku.

Hukuman dijalaninya semenjak 24 Maret 1999 hingga 27 Juli 1999. Pada 6 November 1998, jabatannya sebagai walikota juga otomatis terhenti alasannya ialah kasus ini.

Periode dongeng hidup Recep Tayyip Erdogan di atas sudah di-film-kan dengan judul Reis (2017). Oh ya, Reis itu kira-kira artinya Sang Pemimpin.

2. Pendiri Partai Besar & Usaha Gigih Untuk Menjadi Perdana Menteri Turki


 Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
Abdullah Gul - Sumber : Wikipedia
Pada 14 Agustus 2001 dia bersama Abdullah Gul (mantan Presiden Turki; 28 Agustus 2007 – 28 Agustus 2014) mendirikan AKP (Partai Keadilan dan Pengembangan). Dan Erdogan menjadi Ketua Partai.

Pemilu pertama yang diikuti ialah di tahun 2002. AKP memperoleh 34,3% bunyi atau menduduki 2/3 kursi parlemen. Bursa saham Turki pun eksklusif melonjak sekitar 7%.

Namun Erdogan tidak bisa duduk di posisi Perdana Menteri, tanggapan larangan berpolitik tanggapan pidatonya di Siirt.

Abdullah Gul pun menduduki jabatan tersebut. Atas perjuangan dan maneuver politik yang lihai, Erdogan kembali mendapat hak berpolitiknya. Selanjutnya Gul pun menyerahkan jabatan Perdana Menteri kepada Erdogan pada 14 Maret 2003. Sementara Gul menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri.

3. Protes Massal Warga Turki Atas Pencalonan Erdogan Menjadi Presiden


Recep Tayyip Erdogan ialah satu-satunya Perdana Menteri Turki yang bisa memenangi pemilihan umum sebanyak 3 kali berturut-turut (2002, 2007 dan 2011). Bahkan persentase pemilih meningkat di setiap pemilu.

Jabatan sebagai Perdana Menteri Turki didudukinya selama 11 tahun. Popularitas dan kemenangan dia bukan tanpa resistensi. Termasuk di antaranya tuduhan kecurangan di dalam proses Pemilu.

Pada 14 April 2007, 300.000 demonstran menolak Erdogan di ketika muncul isu dia akan diangkat menjadi calon Presiden dari AKP. Demonstrasi berlanjut selama beberapa minggu, bahkan ada yang diikuti oleh sekitar 1 juta massa (13 Mei di kota Izmir).

 Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
Demonstrasi Anti Erdogan di Ankara, 14 April 2007 - Sumber : Wikipedia

Mereka yang berdemonstrasi menolak Erdogan dikarenakan timbul kekhawatiran Erdogan akan merubah iklim sekularisme dari Negara Turki. Kalkulasi politik Erdogan yang brilian membuatnya mengangkat Abdullah Gul menjadi calon Presiden ke-11 Turki kala itu.

Demonstrasi besar-besaran ini dikenal dengan nama Cumhuriyet Mitingleri alias Protes Republik.

4. Perdamaian dengan Kurdi


Semasa menjabat sebagai Perdana Menteri, atau tepatnya di 2009, Erdogan berusaha menghentikan pertikaian seperempat masa antara Turki dan Kurdi, yang memakan korban 40.000 jiwa.

 Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
Sumber : kurdishinstitute.be

Pemerintahan Erdogan mengizinkan pemakaian Bahasa Kurdi di media massa ataupun di kampanye politik. Beliau juga meminta mengembalikan nama-nama kota di Kurdi kembali ke nama asalnya, yang sebelumnya telah diganti oleh Pemerintahan Turki.

Erdogan juga memberi amnesti (pengurangan hukuman) kepada gerilyawan Kurdi PKK (Partai Buruh Kurdistan) yang menyerahkan diri.

Secara resmi melalui televisi, pada 23 November 2011, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan permohonan maaf atas nama Negara Turki untuk Kejadian Pembantaian Dersim. Dersim di masa kini bisa ditemukan di Propinsi Tunceli, Elazig dan Bingol. Kejadian ini dilatarbelakangi oleh pemberontakan Kawasan Dersim terhadap Pemerintahan Turki kala itu. Ribuan warga Kurdi menjadi korban dalam insiden ini.

Erdogan menyampaikan bahwa insiden tersebut ialah ‘salah satu catatan paling tragis dalam sejarah Turki’.

5. Kerjasama Ekonomi Dengan Cina


Turki mengadakan kolaborasi perdagangan bilateral dengan Cina. Peningkatan jumlah perdagangan juga sangat signifikan. Dari sebelumnya sekitar USD 1 Milyar di tahun 2002 menjadi USD 27 Milyar di tahun 2017.

 Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
Erdogan & Xi Jinping - Sumber : aa.com.tr

Dalam satu kesempatan, Erdogan bahkan menyatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai dibanding ke Uni Eropa.

Bahkan Menlu Turki - Mevlut Cavusoglu – berjanji akan memberantas siapa saja yang Anti-Cina di negaranya. Termasuk memberangus pemberitaan yang mendukungnya. Pernyataan ini dikeluarkan pada hari Kamis, 3 Agustus 2017 di Beijing.

Dalam KTT ‘Belt and Road’, Turki menjadi salah satu negara yang terlibat. Belt and Road ialah enam (6) rute kerjasama ekonomi yang menghubungkan 60 negara di dunia. Belt and Road terdiri dari Sabuk Ekonomi Jalan Sutera dan Jalan Sutera Maritim Abad 21.

6. Skandal Korupsi 'Minyak Barter Emas'


Pada 17 Desember 2013 Departemen Kejahatan Finansial dan Perang Terhadap Pendapatan Kriminal di bawah Direktorat Keamanan Istanbul menahan 47 orang. Di antaranya ialah General Manager Bank milik pemerintah – Halkbank dan 3 orang anak dari menteri di kabinet Erdogan.

Jaksa menuntut ke-52 orang ini dengan tuduhan penyuapan, korupsi, pembersihan uang, penipuan dan penyelundupan emas.

Di dalam proses penyelidikan 91 orang ditahan selama proses pemeriksaan berlangsung dan 26 orang dari mereka dianggap terbukti melaksanakan apa yang dituduhkan.

Beberapa surat kabar mengabarkan akan ada pemeriksaan lanjutan pada 26 Desember yang melibatkan 2 orang putera sang Perdana Menteri Erdogan – Bilal dan Burak. Pejabat di Direktorat Keamanan Istanbul – yang gres saja dilantik beberapa hari sebelumnya – menolak melaksanakan perintah.

Deputi Direktur Penuntutan Umum juga tidak mengizinkan operasi ini dijalankan. Malah Jaksa Muammer Akkas yang terlibat dan berusaha menjalankan penyelidikan diberhentikan di hari yang sama. Beberapa petugas lain tetap berusaha menjalankan penyelidikan.

Malam tanggal 7 Januari, 350 polisi yang terlibat dalam operasi diberhentikan dari posisinya, termasuk Kepala Unit Kejahatan Finansial, Penyelundupan Dan Kejahatan Terorganisir. Mereka pun tidak boleh untuk memasuki Markas Besar Direktorat Keamanan Istanbul.

Recep Tayyip Erdogan menyatakan sebetulnya penyelidikan korupsi ini ialah upaya perebutan kekuasaan melalui pengadilan (judicial coup) oleh pihak-pihak yang cemburu terhadap kesuksesan Erdogan, termasuk di antaranya Fethullah Gullen. Dan menurutnya ini ialah upaya pembalasan Gullen terhadap kebijakan Pemerintahan Erdogan yang menutup sekolah yang didanai Gullen di seantero Turki.

Erdogan juga menyatakan bahwa Gullen – ulama dan pengusaha Turki yang menetap di Amerika Serikat demi urusan keamanan - berusaha mencoreng nama baiknya dan telah berhasil menyusup ke beberapa pos di pemerintahannya.

Akibat skandal ini 3 orang menteri mundur dari Kabinet Erdogan. Dan Erdogan me-reshuffle kabinetnya dan mengganti 7 orang lainnya dengan alasan yang bersangkutan akan mengikuti Pemilihan Walikota di beberapa daerah pada Maret 2014.

Erdogan pun mengeluarkan aturan, di mana kepolisian harus meminta izin dari pemerintah sebelum melaksanakan penyelidikan. Di ketika yang sama, pemerintahan Erdogan juga memberhentikan ribuan polisi dan ratusan hakim dan jaksa.

 Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas ialah Presiden Turki ke Recep Tayyip Erdogan : Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
Demonstrasi Skandal Anti Korupsi di Istanbul, Senin, 23 Desember 2013 - Sumber : latimes.com

Beberapa kontroversi juga terdengar di tamat Desember 2013. Misalnya tanggal 23 Desember, Komisaris Polisi di Direktorat Keamanan Ankara Bagian Penyelundupan dan Perang Terhadap Kejahatan Terorganisir, ditemukan meninggal dan dinyatakan bunuh diri sebagai penyebabnya. Namun keluarganya menolak pernyataan resmi yang dikeluarkan ini. Tanggal 24 Desember, Asisten Kepala Polisi Direktorat Keamanan Propinsi Isparta juga ditemukan bunuh diri.

Diketahui skandal ini terkait dengan hukuman Amerika Serikat terhadap Iran, yaitu embargo gas bumi dan minyak dari Iran tanggapan upaya pembangunan instalasi nuklir. Turki membeli minyak mentah dan gas dari Iran dan membayarnya dengan emas.

Turki mengirimkan emas senilai USD 13 Milyar ke Iran dari Maret 2012 hingga Juli 2013 dan sebagai gantinya Iran mengirimkan gas bumi dan minyak mereka. Transaksi dilakukan melalui Halkbank. Pemerintahan Obama yang mengetahui ini menutup celah transaksi ini pada Juli 2013.



Berhubung panjang banget artikel Sepuluh Catatan Sejarah Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan ini, jadi poin 7 hingga Sepuluh silakan baca di artikel berikutnya ya guys.

No comments:

Post a Comment